Nokia telah resmi mengumumkan jajaran seri ponsel Nokia X. Ponsel ini menjad spesial karena menggunakan Android Open Source Platform (AOSP) dan menjadi ponsel Android pertama Nokia.
Bisa Menjalankan Aplikasi Android
Nokia memperkenalkan tidak satu tetapi tiga perangkat seri Nokia X, dengan harga yang berbeda dan sedikit perbedaan dari spesifikasi. Nokia X dan Nokia X+ berlayar 4 inci sedangkan Nokia XL memiliki layar 5 inci. Nokia X memiliki RAM 512MB dan Nokia X+ 768 MB.
Dari sisi tampilan, termasuk juga UI, Nokia tidak meninggalkan elemen Windows Phone, namun yang menarik tentunya adalah kemampuan ponsel ini untuk bisa menjalankan aplikasi Android (meski untuk aplikasi yang membutuhkan modifikasi, pengembang harus melakukan perubahan untuk memenuhi ketentuan dari Nokia). Namun dilaporkan bahwa sebagian besar aplikasi Android bisa disediakan lewat Nokia Store tanpa perubahan.
Meski demikian, Nokia yang telah bekerja sama dengan Microsoft sejak lama, yang hadir dengan ponsel Lumia mereka tidak begitu saja ‘membelot’ ke Android. Bahkan keterbatasan dari Android di Nokia X cukup terasa.
Info menarik: Viber Siapkan Versi Eksklusif Untuk Perangkat Nokia X
Meski bisa menjalankan aplikasi Android, Nokia X menghilangkan berbagai layanan Google dan menggantinya dengan berbagai layanan dari Nokia serta Microsoft. Seperti layanan peta, email, layanan cloud dan musik.
Selain aplikasi yang telah disematkan secara langsung, Nokia menyiapkan toko aplikasi mereka sendiri alih-alih Play Store. Dari sini Nokia menyeleksi aplikasi dan ditampilkan di Nokia Store ponsel seri Nokia X. Disebutkan bahwa aplikasi populer nantinya bisa diunduh oleh pengguna.
Nokia juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga. Strategi ini sepertinya untuk mengakomodasi pasar lokal yang lebih dekat dengan toko aplikasi pihak ketiga tertentu.
Keterbatasan ini tentunya bisa dimaklumi, meski mungkin agak membatasi ruang gerak pengguna, tetapi Nokia membuat dua strategi pasar yang berbeda. Lumia untuk teknologi terbaru dan pasar atas sedangkan Nokia X untuk pasar yang masih bertumbuh, entry level serta untuk bersaing dengan pasar Android itu sendiri.
Model yang diambil disebutkan beberapa analis mirip dengan apa yang dilakukan Amazon dengan perangkat Kindle mereka. Membuka pintu untuk pasar baru dan menariknya untuk pasar mereka sendiri (aplikasi Nokia dan Microsoft).
Pasar Indonesia
Dari sisi harga, apa yang dihadirkan seri Nokia X tentunya sangat menarik dan sesuai dengan pasar yang ingin diraih, termasuk Indonesia.
Nokia X akan dijual dengan harga kurang lebih 1.4 juta rupiah sedangkan Nokia X+ 1.6 juta rupiah dan untuk kakak terbesarnya Nokia XL dijual dengan harga kurang lebih 1.75 juta rupiah.
Informasi menarik lain menyebutkan bahwa nantinya pengguna bisa menikmati layanan operator billing untuk membeli aplikasi. Seperti yang dikutip dari TeknoKompas, Nokia X akan bekerja sama dengan Telkomsel untuk menyediakan pilihan pembayaran potong pulsa ini.
Harga yang murah dan kerja sama dengan operator, dua kombimasi jitu yang sepertinya menjadi titik cerah untuk adopsi Nokia X di pasar Indonesia ketika telah tersedia untuk dibeli.
Dari sisi pengembang aplikasi. DailySocial (yang adalah sister company TRL) juga menyoroti bahwa kehadiran seri Nokia X bisa menjadi hal yang menarik bagi para pengembang. Lengkapnya bisa dibaca di sini.
Info menarik: BBM Juga Akan Mendarat di Nokia X dan Windows Phone
Deal Microsoft
Satu pertanyaan yang juga masih menunggu untuk dijawab adalah apa yang terjadi dengan Nokia X ketika deal Microsoft dan Nokia selesai. Apakah Nokia X hanya akan jadi produk eksperimen belaka? Mungkinkah Microsoft menyetujui hasil pembeliannya menggunakan sistem operasi rival terbesar mereka?
Kita tentunya masih menunggu beberapa waktu lagi untuk bisa mengetahui strategi mereka, yang pasti pengumuman Nokia X telah diluncurkan, produk ini akan segera tersedia untuk pasar tertentu dan akan meluncur seluruhnya pada kuarter kedua tahun ini.
Melihat minat yang muncul sebelum ponsel ini rilis, harga yang di bawah dua juta serta brand Nokia yang masih punya taji di kalangan penikmat gadget terutama pasar berkembang, tentunya akan sangat menarik melihat adopsi konsumen untuk perangkat seri Nokai X ini.
Apakah Nokia X bisa bersaing dengan Android murah yang telah ada di pasaran? Apakah Nokia X bisa menjembatani pengguna untuk beralih ke Lumia yang harganya lebih mahal? Dan bagaimana strategi pabrikan yang bergantung pada Android untuk ‘menjegal’ Nokia X?
Kita juga harus melihat perkembangan perangkat berbasis sistem operasi di luar 4 besar (Android, iOS dan Windows Phone dan BlackBerry), Tizen mulai digunakan Samsung, Ubuntu siap hadir di Indonesia, Firefox OS juga siap menggebrak pasar lokal dengan dukungan operator dan pabrikan lokal. Dari sisi perangkat yang dikhususkan untuk pasar Indonesia, BlackBerry yang siap menggebrak pasar Indonesia dengan BlackBerry Z3 ‘Jakarta’.
Tahun 2014, tahun yang (semakin) menarik untuk dunia perangkat bergerak.
Sumber tulisan: webcast rilis seri Nokia X, Recode.net, DailySocial, TeknoKompas dan olahan dari berbagai sumber lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar