Minggu, 30 Maret 2014

Peran Statistika dalam Penelitian

STATISTIK dan STATISTIKA

Statistik adalah kumpulan data atau fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk daftar, Tabel, Grafik, Diagram agar mudah diinterpretasi dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
Statistika adalah suatu pengetahuan mengenai cara/metode/ teknik pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data guna membuat keputusan-keputusan

Statistika dibedakan menjadi dua:

1.        Statistika Deskriptif à bertujuan/digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data (fakta-fakta) tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi
2.        Statistika Induktif (Inferensial) à bertujuan/ digunakan untuk menggeneralisasikan hasil temuan yang diperoleh pada sampel terhadap populasi. Statistik Inferensial dibedakan:
a.         Statistika Parametrik : mensyaratkan persyaratan-persyaratan tertentu: distribusi data normal, hubungan linier, homogenitas varians.
b.         Statistika Non Parametrik : tidak mensyaratkan persyaratan-persyaratan tertentu, maka dikatakan statistika Bebas Distribusi
Uji statistik nonparametrik adalah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal).
Disebut juga sebagai statistik bebas sebaran (distribution-free statistics) atau assumption-free test yaitu teknik statistik yang tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
}  Metode Statistika Non Parametrik digunakan bila salah satu parameter Statistika Parametrik tidak terpenuhi !

POPULASI dan SAMPEL

Populasi adalah kumpulan semua elemen yang ada yang akan diobservasi atau diteliti.
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi.
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sampel atau contoh dari seluruh anggota populasi.
Data adalah Kumpulan keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat.
Data yang baik harus meliputi :
1.        representatif (mewakili)
2.        objektif (sesuai dengan apa yang ada atau yang terjadi)
3.        relevan (ada hubungannya dengan persoalan yang sedang dihadapi dan akan dipecahkan),  
4.        mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau standard error (kesalahan baku) yang kecil.

VARIABEL

Variabel adalah gejala atau fakta-fakta (data) yang harganya berbeda-beda atau bervariasi.
Menurut Nilainya, Variabel dibedakan :
1.        Variabel Diskrit atau disebut Data Diskrit adalah diperoleh melalui menghitung atau membilang (bukan hasil pengukuran). Misal : jenis kelamin, jenis pekerjaan, jenis sekolah, jumlah peralatan.
2.        Variabel Kontinyu atau disebut Data Kontinyu adalah diperoleh melalui pengukuran. Misal : tinggi badan, berat badan, kompetensi siswa, sikap, minat.

Menurut Fungsinya, Variabel dibedakan:
1.        Variabel Bebas/independen (Korelasi), variabel prediktor (regresi), variabel perlakuan (eksperimen) adalah variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat/dependen, kriterium, atau variabel dampak.
2.        Variabel Terikat/dependen (Korelasi), kriterium (Regresi), variabel dampak (Eksperimen) adalah variabel hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/prediktor/perlakuan.
       Variabel terikat pada umumnya menjadi tujuan penelitian, sumber masalah, yang ingin ditingkatkan kualitasnya.
3.        Variabel Perantara (Intervening) adala variable yang menjadi perantara munculnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika variabel ini dihilangkan, maka hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut menjadi tidak ada (tidak signifikan).
4.        Variabel Moderator adalah variable yang mempengaruhi tingkat hubungan (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat memiliki nilai yang berbeda pada level yang berbeda.
5.                  Variabel Kontrol (Pengendali) sangat berpengaruh terhadap variabel terikat, tetapi pengaruhnya ditiadakan/dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi) pengaruhnya. Pengontrolan dapat dilakukan melalui pengembangan disain penelitiannya (kondisinya dibuat sama) atau secara statistika. 

JENIS DATA/SKALA PENGUKURAN

Ada 4 macam skala/level hasil pengukuran yang biasa digunakan dalam berbagai penelitian, yaitu:
1.        Skala Nominal
Skala data hasil pengukuran yang hanya dapat membedakan antara jenis/kelompok yang satu dengan yang lainnya.
Skor yang diberikan di sini hanya berfungsi sebagai tanda atau nomor belaka, dan tidak menunjukkan tingkatan maupun kualitasnya.
Contoh: jenis kelamin, jenis sekolah, jenis pekerjaan, agama, dsb.
Contoh :  Jenis Kelamin  à Laki-laki       =  1
    Perempuan    =  2
2.        Skala Ordinal
Skala data hasil pengukuran yang menunjukkan adanya suatu tingkatan (ORDO) atau kategori, seperti misalnya: sangat baik, baik, cukup, kurang dsb.
Namun demikian, rentang/jarak antara masing-masing tingkatan yang berdekatan adalah tidak sama, bersifat relatif dan tidak dapat ditentukan secara pasti.
Contoh : tingkat pendidikan (PT, SLTA, SLTP, SD, Tidak Tamat SD, Tidak Pernah Sekolah).
Jika pendidikan dihitung jumlah tahun memperoleh pendidikan, maka datanya dapat dikategorikan sbg data interval).
3.        Skala Interval
Gejala yg dapat menunjukkan tingkatan maupun kualitasnya, sedangkan jarak antar tingkatan yang berdekatan tersebut mempunyai jarak yang pasti dan sama.
Skala ini tidak memiliki Nol Mutlak.
Contoh: benda yg suhunya 0° Celsius bukan berarti benda tsb tidak mempunyai kadar panas sama sekali. Jadi, Titik Nol di sini hanya merupakan titik kesepakatan saja.
Demikian pula, skor yg diberikan di sini tidak dapat diper-bandingkan dgn skor yg lain dengan hukum perkalian (Komutatif).
Contoh: Benda yg suhunya 80 °C, bukan berarti panasnya dua kali lipat dari benda yg suhunya 40 °C
4.        Skala Rasio
Memiliki nilai Nol Mutlak
Dapat diperbandingkan dengan skor lainnya dengan hukum Komutatif.
Contoh: jarak 0 meter, maka berarti bahwa memang tidak ada jarak sama sekali. Demikian pula, benda yg beratnya 10 kg, maka memang benar-benar 2 kali lipat benda yg beratnya 5 kg, dan sebagainya.
Skala pengukuran dalam bidang pendidikan dan ilmu-ilmu sosial pada umumnya hanya mencapai pada skala pengukuran interval saja, sedangkan skala rasio jarang atau tidak biasa digunakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar